Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MEMORY DAN HARAPAN DI DREAMMAKER

Bersama Kawan-kawan Peserta DreamMaker

DreamMaker kalau diartikan secara bebas ialah pembuat mimpi, kata inilah yang membuat saya tertarik untuk mengikuti pelatihan kepemudaan ini. Sebelumnya saya asik online di media sosial, kemudian ada teman yang menandai photo tentang pelatihan kepemudaan, saya baca teliti, kemudian saya tertarik untuk mengikutinya, karena pelatihan ini pesertanya dari seluruh Indonesia, “waw keren kalau lulus bisa jumpa kawan baru dari seluruh Indonesia gumam saya” dan lokasi acaranya berada di Banda Aceh yang tidak terlalu jauh dari daerah saya tepatnya dari Bireuen lebih kurang perjalanan dapat ditempuh selama 4 jam menggunakan angkutan umum seperti bus.

Lalu saya langsung download formulir sesuai yang tertera di brosur tersebut, kemudian saya baca lagi dengan teliti, apa-apa saja yang harus saya isi. Di formulir itu terdapat beberapa form yang harus diisi seperti biodata pribadi, organisasi yang diikuti, prestasi yang telah diraih, tentang hidup kita, mimpi-mimpi kita, usaha yang kita capai dalam menggapai mimpi kita, apa aset yang kita miliki dalam menggapai mimpi itu, Kesempatan terbaik apa yang mungkin kita miliki untuk mencapai mimpi tersebut, seperti apa kondisi masa depan yang kita inginkan dengan mimpi tersebut, apa hasil dari mimpi tersebut yang dapat diukur, dan kita ingin dikenal sebagai apa.

Lebih kurang seminggu seluruh form yang ada di formulir itu saya isi, saya juga mengajak rekan-rekan saya untuk mencoba bergabung mengikuti pelatihan DreamMaker ini, alhasil ada 3 orang yang berminat untuk ikut, ditambah saya sendiri, jadi totalnya ada 4 orang dari Institut Agama Islam Almuslim Aceh.

Pendaftaran acara ini dimulai dari tanggal 5 Februari sampai 5 Maret 2015,  usia dari umur 15 -25 tahun, syarat pendaftaran mengisi formulir, melampirkan curriculum vitae, pas photo warna, setelah dinyatakan lulus membayar registrasi Rp.200.000 dan panitai menyediakan fellowship bagi 15 peserta yang kurang mampu, panitia juga tidak menanggung biaya tranportasi peserta. Acara ini dijadwalkan berlangsung dari tanggal 2-5 April 2015 di Banda Aceh tepatnya di Hotel Rumoh PMI.

Alhasil tanggal 16 Maret 2015 keluarlah pengumuman peserta yang lulus DreamMaker 2015, alhamdulilah saya dan satu orang teman saya lulus untuk mengikuti segala rangkaian kegitan yang diadakan DreamMaker 2015.

Segala persiapan telah disiapkan dengan baik, dari perlengkapan pribadi, shalat, mandi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan DreamMaker yang telah disampaikan ke email masing-masing peserta.Tepat pada tanggal 2 April 2015, kami berangkat pukul 05.00 wib dari Bireuen menuju Banda Aceh dengan Sepeda Motor dan sampai di Banda Aceh pukul 09.00 WIB. Sampai di Banda Aceh, kami menuju rumah kawan yang kebetulan kuliah di UIN Ar-Raniry untuk istirahat sebentar, kebetulan peserta dilarang membawa kendaraan pribadi, kami putuskan untuk diantar kawan ke Hotel Rumoh PMI.

Sekitar pukul 13.00 WIB, saya sampai di Hotel Rumoh PMI dan melakukan registrasi peserta, check in lalu masuk ke kamar yang telah ditentukan untuk meletakkan barang-barang bawaan dan untuk siap-siap mengikuti acara Opening Ceremony.
  
Saat acara Opening Ceremony tepatnya pukul 14.00 WIB, pematerinya sangat luar biasa yaitu Bapak Mardi Wu, CEO Nutrifood Indonesia juga dr. Rudi Kurniawan Founder Sobat Diabet. Bapak Mardi Wu sedikit mengisahkan jalan hidupnya, beliau lahir di Bagan Si Api-Api yang terletak di Provinsi Riau yang jauh dari perkotaan, beliau memutuskan untuk hijrah ke Jakarta, untuk belajar dan menimba ilmu untuk kehidupan yang lebih baik. Beliau sekarang bekerja sebagai CEO di Nutri Food Indonesia, Nutri Food Indonesia adalah perusahaan anak negeri sendiri bukan kakitangan perusahaan luar, Nutri Food selalu berupaya menjadi perusahaan terbaik di Indonesia dan dunia, dengan menggunakan sumber daya alam yang ada di Indonesia, Nutri Food tidak ingin megimpor barang dari luar walaupun persediaan di Indonesia sangat terbatas, kini produk Nutri Food sudah sampai di beberapa negara di dunia, ujar Bapak Mardi wu pada seluruh perserta DreamMakar yang mendapat tepuk tangan yang sangat meriah dari peserta. 

Selanjutnya, sharing dari dokter muda yang sukses, pintar juga tampan yaitu dr. Rudi Kurniawan Founder Sobat Diabet, beliau bercerita sebagai mahasiswa kedokteran yang rutinitas biasanya full time bisa jalan-jalan ke luar negeri berjumpa pemuda-pemuda yang beda pemikiran, budaya dan negara, dan nilai akademiknya juga baik, sehingga tidak ada alasan jika aktif di organisasi takut nilai IPKnya turun.

Acara selanjutnya yaitu Welcoming and Let’s Connect, acara ini lebih keperkenalan sesama peserta yang ada dari seluruh Indonesia, berkenalan, berbagi informasi tentang kegiatannya, organisasi yang diiukuti, berasal dari mana, sekolah dimana, dari universitas mana dan masih banyak pertanyaan lain yang terlontar dari seluruh peserta. Setelah itu kami masuk lagi ke kamar untuk mandi, makan malam, shalat maghrib dan isya dan tepat pada pukul 20.15 WIB kami harus sudah sampai di ruang meeting room Hotel PMI, untuk melanjutnya acara berikutnya.

Lagi Mendengarkan Diskusi

River of Life itulah agenda malam itu dari pukul 20.15-24.00 WIB, agenda ini kalau menurut saya yaitu, menggali potensi diri kita dan menjelaskan kepada orang lain apa mimpi kita, kegiatan ini dimulai menggambar cerita kehidupan dari kita lahir sampai sekarang dan akan datang, sungguh menarik seolah-olah kita memutar kembali waktu, teringat saat kita kecil, saat sekolah, menangis, bercanda dan mimpi-mimpi saat masih kecil. 

Di kertas putih hvs kita gambarkan alur sungai kehidupan yang kadang lurus dan bengkok atau penuh liku-liku, tahap demi tahap kita gambar dan kemudian kita ceritakan kepada orang lain. Sungguh luar biasa cerita kehidupan teman-teman yang ada di forum ini, dari suka duka, keluarga broken home, dihina, dicaci, cita-cita dan pengalaman luar biasa dari teman-teman forum sampai-sampai ada bercerita tentang kehidupan pribadinya yang belum dia ceritakan di tempat lain hingga meneteskan air mata, para teman lainnya juga ikut larut dalam suasana yang haru itu. Banyak inspirasi dan pelajaran yang dapat dipetik dari jalan kehidupan yang telah didengar. Waktu yang diberikan panitia terasa sebentar, karena saking asiknya mendengar cerita kehidupan teman-teman.

Jumat pagi agenda selanjutnya Dream Revolution, Coming up with Great Ideas, acara ini mengajak kita para pemuda untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam menjangkau hal-hal yang tidak mungkin sehingga dapat memberikan solusi dan inspirasi. Acara selanjutnya Dream Plan, yaitu merencanakan mimpi-mimpi kita di atas kertas pleno 5 tahun atau 10 tahun kemudian dilanjutkan shalat jumat, setelah shalat jumat kami di ajak menganalis mimpi kita, sampai sejauh mana peran kita menggapai mimpi tersebut, modal apa yang telah kita punya, usaha apa yang telah dilakukan, peluang apa yang dapat kita peroleh dengan mimpi itu. Program ini dinamakan Dream Analysis.

Saat Mengisi Kotak Mimpi 

Selanjutnya kertas-kertas pleno tadi  di tempel di dinding ruangan sesuai kehendak peserta. Teman-teman lain boleh mengomentari mimpi-mimpi temannya sebanyak-banyaknya dengan kertas yang ditempel di kertas pleno tersebut. Seluruh peserta sibuk membaca mimpi-mimpi temannya, jalan ke sana jalan ke sini, nampak seluruh peserta menikmati acara ini. Hari pun sudah malam kami kembali masuk ke kamar untuk mandi, makan dan shalat seperti malam sebelumnya, waktu kami di sini memang sudah full dengan kegiatan-kegiatan yang telah di atur oleh panitia.

Malam ini kami kedatangan tamu dari kalangan The Leader juga, namanya Leader Mifta Sugesty, peserta YES Alumni Social Entrepreneur Ashoka Workshop. yang sebelumnya sudah tampil di pembukaan DreamMaker dengan monolognya yang berjudul pemuda, sangat keren-keren itu yang bisa saya ucapkan waktu itu. Disesi ini kak Mifta menjelaskan pentingnya passion bagi seorang pemuda dalam menggapai mimpinya. Passion itu adalah hal yang sangat kita sukai dan cintai, bisa jadi menjadi penulis, penyanyi, motivator dan lain-lain. 

Dilanjutkan sesi  Dream Lab yang sebelumnya kami telah dibagi ke dalam beberapa kelompok yaitu kelompok Entrepneur, Social Project dan Achivements yang diatur sesuai dengan formulir yang diisi. Saya kebagian di dalam Social Project karena memang di formulir saya ingin membuat sebuah rumah dan taman baca, di forum ini kami di dampingi oleh 2 orang Leader yaitu Bang Ramadhan dan Mifta Sugesty, di forum ini kami sharing tentang projek sosial yang telah dilaksanakan oleh kawan-kawan, suka duka, tantangan dan kendala yang dihadapi. 

Kawan-kawan pada Asik Mengikuti Aktifitasnya

Kak Mifta Sugesty sedikit tentang penelitiannya yang berjudul Peluang dan Tantangan bagi Pemuda Dalam Menggiatkan Dialog Lintas Agama di Kalangan Akar Rumput, dia tertarik mengangkat judul ini, karena menurutnya pemuda Aceh itu menganggap non muslim itu seperti sinis, benci, apalagi untuk berdiskusi atau berkenalan mungkin akan susah terjadi, maka dari penelitian ini kak Mifta ingin mengajak semua pemuda Aceh untuk saling menghargai agama yang ada di Aceh ini.

Bang Ramadhan bercerita tentang Kampong Rencong yang satu-satunya kampung yang memproduksi Rencong di daerah Banda Aceh dan Aceh Besar, dia ingin kampung ini menjadi tujuan wisata di daerah Banda Aceh dan Aceh Besar yang menambah pendapatan ekonomi dari masyarakatnya, alhamdulillah penelitian ini menang dan mendapatkan dana, kalau enggk salah saya bang roma bilang 85 juta rupiah, sorry ya kalau salah, dana itu digunakan untuk rehab bangunan tempat membuat rencong tersebut, selain itu buat gapura, ditambah lagi dari sektor informasi teknologi, kini kampong rencong memiliki website yang menawarkan keindahan-keindahan Rencong dari puluhan ribu sampai jutaan.

Anto nama yang unik untuk diingat, dan otomatis kita tahu nama ini berasal dari Jawa, yang memang betul Anto lahir dari ayah yang berdarah Jawa dan dia tinggal di Pontianak Kalimantan Barat, dia bercerita tentang kegiatan sosialnya dari membantu anak pinggiran untuk mau membaca, anak-anak laut yang ingin sekolah dan masih banyak yang lain. Poin penting yang saya ingat, Anto berhasil membuat sebuah kurikulum dan kurikulum itu dipakai oleh dinas setempat dalam sekolah-sekolah, sungguh pencapain yang luar biasa, sukses  buat Anto.

Di pagi Sabtu kami kedatangan pembicara Kepala BkkbN Perwakilan Aceh yaitu Bapak Drs. M. Natsir Ilyas, M.Hum. Tema yang dibahas yaitu Life Skills dan Ketahanan Pemuda. Beliau mengatakan Adik-adik yang mengikuti DreamMaker itu adalah pemuda-pemuda yang beruntung, teman-teman sudah membantu BkkbN dalam mengurangi jumlah perkawinan dini. Beliau menambahkan lagi BkkbN tidak hanya menanggulangi proses KB saja, tapi kami siap melayani para ibu-ibu hamil untuk tahu bagaimana proses melahirkan yang baik, mengasuh anak yang baik, persipan sebelum melahirkan dan persiapan setelah melahirkan dan masih banyak yang lain.

Dilanjutkan oleh Bapak Hendra Syahputra, seorang dosen muda yang sangat terbuka banget, beliau bercerita tentang menajemen pengetahuan. Siangnya dilanjutkan oleh Triya Rahmawati Founder Griya Schizofren asal Solo. Beliau telah berhasil membuat suatu gebrakan   yang bermanfaat bagi orang-orang yang memiliki gangguan mental atau dalam dunia medis dikenal dengan istilah Schizofrenia. Griya Shcizofren, baerasl dari kata Griya yang berarti Rumah. Schizofren sendiri merupakan kepanjangan dari Social, Humanity and Friendly. Griya Schizofren merupakan sebuah wadah atau tempat pemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).  

Kegiatan yang dilakukan berupa terapi Komunikasi/Sharing, terapi bermain, terapi music, terapi minat-bakat dan terapi makan dan minum. Tujuannya hanya satu, memberdayakan kembali ODGJ sehingga mereka bisa kembali mandiri melakukan aktivitas kesehariannya plus dengan menjadikan mereka orang kreatif, serta produktif. Alhasil lambat laun  mereka bisa berinteraksi dan diterima kembali di masyarakat. “HIDUP SENANG TAK PERLU DILATIH, HIDUP SUSAH YANG PERLU DILATIH”  (by Triya Rahmawati )

Waktunya istirahat dan shalat Dzuhur, kemudian dilanjutkan lagi dengan sesi Chase the Chance yang dibawakan oleh Hendriyadi Bahtiar Founder Sahabat Pulau Indonesia dari Jakarta, hal yang dapat saya petik dari yang disampaikan Bang Hendri adalah kesederhanaan, kesederhaan itulah yang dikedepankan, karena memang kelihatan sederhana tapi hasilnya akan luar biasa, biasa bagi kita belum tentu biasa bagi orang.

Saat Akan Makan Bersama Peserta DreamMaker

Sesi selanjutnya kami kedatangan Cewek Cantik dari Makasar yakni Rahmiana Rahman, Owner CV. Soulmaks Creative Magazine. Di malamnya kami kedatangan kawan-kawan dari Pengajar Muda Indonesia Mengajar mereka berasal dari luar Aceh dan kebetulan mereka sekarang lagi mengajar di Lhokseumawe salah satu kota di Aceh. Mereka adalah pemuda-pemudi Indonesia yang peduli akan nasib pendidikan di Indonesia mereka juga kebanyakan bukan berasal dari jurusan guru, jadi bagi mereka ini merupakan sebuah tantangan yang belum mereka temui di kampus dan kehidupan mereka, biasanya program Indonesia Mengajar ini berlangsung setahun 2 kali,  selama setahun mereka mengajar di sekolah-sekolah pedalaman dan berbaur dengan masyarakat sekitarnya.

Saya bangga dengan mereka karena bukan saja mereka cantik-cantik dan ganteng-ganteng hehee, tapi semangatnya itu yang harus diberi aspirasi yang tinggi yang rela berkorban demi pendidikan Indonesia yang lebih baik. Sesi yang menarik yaitu nonton bareng peserta dan panitia “Dream Cinema” di jam tengah malam, yang sebagian ngantuk, tapi ngantuknya hilang karena filmnya sungguh keren, keren banget, film yang menggabarkan kegigihan, cita-cita, putus asa, ejekan dari kawan dan keluarga yang akhirnya semua tuduhan itu dapat dibantah, semua mimpi dan cita-cita itu akhirnya terwujud. Tapi saya lupa apa ya judulnya.? kasih tau dong panitia judulnya apa,biar saya download nanti he he.

Tak terasa sudah 4 hari di sini, berat sih untuk berpisah dengan kawan-kawan dan panitia yang sangat luar biasa, agenda hari terakhir ini kami akan bertemu dengan orang-orang Aceh yang luar biasa di Gedung ACC Sultan Selim II yang ingin berbagi cerita tentang pengalaman-pengalaman mereka dalam menghadapi cita-cita mereka.

Di dalam Pendidikan dan Kreativitas DreamMaker menghadirkan Adicha Perkasa Issana Burhan Tim Inisiator dan Koordinator Stand Up Comedy Banda Aceh, Issana Burhan Inisiator Komunitas Polyglot Aceh,  Alsha Kania Pengajar Muda Indonesia Mengajar, R.A Karamullah Sineas Muda Berbakat 2014 dari Walikota Banda Aceh & SBM Golden Lens dari Kedutaan Belanda.

Saat Mengikuti Sesi Aceh Luar Biasa
Wisata, Budaya, dan sejarah  DreamMaker menghadirkan Bapak Reza Fahlevi Kadisbudpar Aceh dan Penggerak Wisata Aceh,  Thariq Mubarak Tim Inisiator Kampung Rencong,  Reza Mustafa Koordinator dan Penggerak Kanot Bu Community, Muhajir Koordinator MAPESA.

Perdamaian dan Pemberdayaan Perempuan DreamMaker menghadirkan Bapak Tabrani Yunis Owner Majalah Potret, Suraiya Kamaruzzaman Pendiri Flower Aceh, Taufik Riswan Koordinator Yayasan Pulih Aceh.

Wirausaha dan Ekonomi DreamMaker menghadirkan Izzan Nur Aslam A Plus Creative Learning Center, Almer Havis Direktur PT. Nagata Prima Tuna dan Direktur Urai Indonesia Raja Ampat, Bapak Iskandar Syah Majid Penggerak Wirausaha Muda Aceh dan Dosen Ekonomi Unsyiah, Farhah Mutia Owner Maroon Café Ferzya Farhan Founder @GetAceh.

Media dan Publikasi DreamMaker menghadirkan Faisal Ilyas Koordinator Aceh Documentary Foundation, Aulia Fitri Founder dan Pengelola Komunitas I love Aceh, Ihan Nurdin Wartawan dan Founder media online Portal Satu, Wan Windi Lestari General Manager OZ Radio Banda Aceh.

Begitu banyak para-para pemuda Aceh yang sangat menginspirasi, memang sangat luar biasa seperti nama program ini Aceh Luar Biasa. Terimakasih banyak kepada Panitia DreamMaker yang sudah membuat acara sekeren ini, InsyaAllah kami Alumni DreamMaker 2015 akan memanfaatkan ilmu yang telah kami dapat dan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan kami. Saya sangat bersyukur kepada Allah melalui perantara panitia DreamMaker yang sudah membuka cakrawala saya yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Saya doakan panitia dan DreamMaker bertahan sepanjang massa, jaga kekompakan dan sportifitas dalam menggapai mimpi-mimpi kehidupan. Mudah-mudahan menjadi amal jariyah bagi kita semua.

Saya tidak bisa menyebutkan nama-nama seluruh panitia, karena saya belum kenal semuanya,  saya harap seluruh panitia dalam keadaan sehat semuanya dan sukses dalam mimpi dan cita-citanya, dan ucapan selamat saya kepada Leader Hijrah yang telah terpilih sebagai Marketer of the Year untuk kategori Ekonomi Kreatif dan Leader, dan terpilih untuk mengikuti lokakarya Diego-British Council Social Enterprise Challenge for Arts, Creative and Tourism Organisation 2015 di Bandung pada 26 April – 1 Mei 2015 mendatang. Selamat kepada Leader Roma yang terpilih mewakili pemuda Aceh dalam acara Indonesian Culture and Nasionalism (ICN) 2014. Semoga prestasi yang diraih dapat ditularkan kepada pemuda-pemuda Aceh lainnya juga sebagai motivasi kami Alumni DreamMaker.


Galery Photo Kegiatan di DreamMaker







Post a Comment for "MEMORY DAN HARAPAN DI DREAMMAKER"