Sabang, Pesona Keindahan Pulau di Tepian Samudera
Sabang Marine Festival |
Sabang adalah salah satu kota pariwisata yang berada di provinsi Aceh, Sabang merupakan pulau terluar dan paling ujung
barat Indonesia. Sabang memiliki luas 156,3 kilometer persegi dengan puncak
tertinggi 617 meter di atas permukaan air laut. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik Kota Sabang, jumlah penduduk kota Sabang sebanyak 33.215 jiwa.
Sabang berbatasan langsung dengan
negara tetangga yaitu Malaysia, Thailand, dan India. Wilayah Kota Sabang juga dikelilingi oleh Selat Malaka di Utara, Samudera Hindia di Selatan, Selat Malaka di Timur dan Samudera Hindia di
Barat.
Sabang menawarkan potensi bahari
yang luar biasa, di sabang anda dapat menyaksikan berbagai macam terumbu
karang, ratusan spesies ikan keindahan air laut yang biru, pasir putih serta
pepohonan hijau.
Diantaranya ialah Pulau Iboh,
Pantai Gapang, Pantai Kasih, Pantai Sumur Tiga, Pantai Anoi Itam merupakan
objek wisata yang menawarkan keindahan lautnya dan pasir putihnya, berbeda
dengan Pantai Anoi Itam, pantai ini pasirnya berwarna hitam sesuai dengan
namanya Pantai Anoi Itam yang artinya Pantai Pasir Hitam. Sabang juga
menawarkan keindahan lainnya seperti keindahan Air Terjun Pria Laot, dan Gunung
Berapi Jaboi.
Tidak jauh dari lokasi Pantai
Anoi Itam terdapat sebuah benteng peninggalan Jepang, benteng ini merupakan
situs bersejarah di Pulau Weh Sabang yang bisa anda kunjungi. Di sini anda dapat melihat bunker dan meriam peninggalan Jepang, selain itu dari atas bukit dimana
lokasi benteng ini berada anda juga bisa melihat pemandangan ke laut lepas.
Situs sejarah lainnya ialah kompleks
pemakaman Het Kerkhof merupakan pemakaman warga sipil dan militer Eropa
berkebangsaan Denmark, Yunani, Perancis, Jerman dan terutama Belanda, makam ini
sudah ada pada tahun 1800-an, pemakaman ini berbeda dengan pemakaman Het
Kerkhof di Banda Aceh, yang sebagian besar penghuni makam
adalah serdadu Belanda yang meninggal karena perang dengan Kesultanan Aceh,
sedangkan pemakaman Het Kerkhof di Sabang mereka meninggal karena faktor usia,
penyakit, dan peperangan. Salah satu Kuburan tampak lebih menonjol dari yang
lain, terletak di tengah-tengah areal pemakaman adalah makam salah satu Kapten
Perancis yang kemudian dianggap pahlawan oleh bangsanya, setiap tahun Angkatan
Laut Perancis datang ke Sabang untuk melaksanakan upacara ala militer sebagai
bentuk penghormatan mereka terhadap Kapten Jacques Carrisan.
Di Sabang ada juga Tugu Nol
Kilimoter, di tugu inilah dimulainya wilayah negara Indonesia dan lahirnya
istilah dari Sabang sampai Merauke. Tugu
Nol Kilometer berada di dalam kawasan hutan wisata jaraknya sekitar 30 km dari
Kota Sabang tepatnya di Kecamatan Sukakarya.
Topografi Sabang meliputi dataran
rendah, tanah bergelombang, berbukit dan bergunung, serta batu-batuan di
sepanjang pantai sehingga orang Sabang biasa menyebutkan kota Sabang dengan
nama kota atas dan kota bawah. Anda tidak perlu kuatir soal oleh-oleh atau
souvenir khas Sabang, karena di Sabang banyak para pedagang menjual souvenir
mulai dari gantungan kunci, kaos, dan barang unik lainnya.
Nama Sabang berasal dari bahasa
Arab, Shabag yang artinya gunung meletus. Mengapa gunung meletus?
mungkin dahulu kala masih banyak gunung berapi yang masih aktif di Sabang, hal
ini masih bisa dilihat di gunung berapi di Jaboi dan Gunung berapi di dalam
laut Pria Laot.
Pulau Iboh Sabang |
Sekitar tahun 301 sebelum Masehi,
seorang Ahli bumi Yunani, Ptolomacus berlayar ke arah timur dan berlabuh di
sebuah pulau tak terkenal di mulut selat Malaka, pulah Weh! Kemudian dia
menyebut dan memperkenalkan pulau tersebut sebagai Pulau Emas di peta para
pelaut. Pulau itu yang dikenal orang sekarang dengan nama Pulau Weh.
Tahun 1881 Belanda mendirikan
Kolen Station di teluk Sabang yang yang terkenal dengan pelabuhan alamnya.
Tahun 1883 Didirikannya Atjeh Associate oleh Factorij van de Nederlandsche
Handel Maatschappij (Factory of Netherlands Trading Society) dan De Lange &
Co. di Batavia (Jakarta) untuk mengoperasikan pelabuhan dan stasiun batubara di
Sabang.
Tahun 1895 Kolenstation selesai
dibangun dan bisa menampung 25.000 ton batubara yang berasal dari tambang
batubara Ombilin di Sumatera Barat. Tahun 1896 Sabang dibuka sebagai pelabuhan
bebas (vrij haven) untuk perdagangan umum dan sebagai pelabuhan transit
barang-barang terutama dari hasil pertanian Deli yang telah menjadi daerah
perkebunan tembakau semenjak tahun 1863 dan hasil perkebunan berupa lada,
pinang, dan kopra dari Aceh sendiri, sehingga Sabang mulai dikenal oleh lalu
lintas perdagangan dan pelayaran dunia.
Tahun 1899 Balthazar Heldring
selaku direktur NHM merubah Atjeh Associate menjadi N.V. Zeehaven en Kolenstation
Sabang te Batavia (Sabang Seaport and Coal Station of Batavia) yang kemudian
dikenal dengan Sabang Maatschappij dan merehab infrastruktur menjadi pelabuhan
bertaraf internasional.
Tahun 1903 CJ Karel Van Aalst
sebagai direktur NHM yang baru, mengatur layanan dwi-mingguan antara pelabuhan
Sabang dan negeri Belanda, melibatkan Stoomvaart Maatschappij Nederland
(Netherlands Steamboat Company) dan Rotterdamsche Lloyd.
Tahun 1942 Pada PD II, Sabang akhirnya
direbut Jepang dan dijadikan basis pertahanan wilayah barat. Sabang sebagai
pelabuhan bebas ditutup. Tahun 1950 Setelah KMB, Belanda mengembalikan Sabang
kepada Indonesia.
Posting Komentar untuk "Sabang, Pesona Keindahan Pulau di Tepian Samudera"
Posting Komentar