Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Arafat Nur Curhat

Arafat Nur

Kerap sekali saat aku menulis, aku begitu terburu-buru, mengingat begitu banyak yang harus kutuliskan dan aku tidak memiliki begitu banyak waktu. Aku merasa hidupku tidak terlalu panjang, dan banyak yang belum sempat aku kerjakan. Sering pula aku berdoa agar Tuhan memberikan umur panjang dan keberkat padaku. Kadang aku begitu iri pada orang-orang yang kutemui di kedai kopi, yang duduk berleha-leha sepanjang hari, bicara panjang lebar tanpa beban, dan itu dilakukan seharian, seolah mereka memiliki waktu yang sangat panjang dalam hidup ini dan tak akan pernah mati. Orang-orang ini sebetulnya lebih mampu dibandingkan aku yang telah membebani diri sendiri dengan tanggung-jawab sebagai penulis buku. Menulis adalah pekerjaan yang sangat menyiksa bagiku. Namun, ini semua kulakukan sebagai kewajiban dan tangung-jawab, sebab aku tak bisa melakukan pekerjaan yang lebih berguna lainnya bagi orang-orang dan negeri ini.

Selanjutnya 4...

Post a Comment for "Arafat Nur Curhat"