Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Intat Dara Baro

Intat Dara Baro
Prosesi Intat Dara Baro

Kita biasa melakukan adat ini, izinkan saya untuk menuliskannya kembali, sebagai tambahan wawasan bagi diri saya dan para pembaca, berikut ini ada beberapa poin dalam proses Intat Dara Baro. Intat Dara Baro yaitu proses adat mengantar Dara Baro ke rumah Linto baro. Biasanya dilakukan berselang 1 (satu) hari sesudah acara Preh Linto Baro. Dalam adat ini terdapat beberapa perlengkapan yang dibawa oleh rombongan Dara Baro kepada keluarga Linto Baro yaitu : 

  • Ranup Batee adalah Kue dalam dalong seperti dodoi, meuseukat, wajek, keukarah, bhoi, dll (sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga dan kepantasan). Lebih bagus sebanyak-banyaknya.
  • Sebelum Dara Baro dibawa masuk ke dalam rumah orang tua Linto, terlebih dahulu Dara Baro akan didudukkan dikursi yang di letakkan di depan pintu rumah orang tua Linto untuk geupeubreuh padee oleh Peutua Adat Perempuan setempat dan dicuci kakinya oleh ibu Peuganjoo (pendamping/yang mengurusi Dara Baro).
  • Lalu Dara Baro akan geupeugapit ie dalam serahi yaitu adat menggendong air yang diletakkan dalam suatu wadah berbentuk botol. Kemudian bersalaman dan menyerahkan botol serahi tersebut kepada Mak Tuan (Ibu Mertua). Sambil dituntun oleh Mak Tuan, Dara Baro menuju pelaminan.
  • Di atas pelaminan, Dara Baro dipeusijuk oleh keluarga Linto Baro (Saudara dari Bapak dan Saudara dari Mamak Linto Baro). Lalu Linto, Dara Baro dan rombongan tamu besan dipersilahkan untuk menyantap hidangan besan.

Prosesi Peusijuk

  • Peulhuek Eumpang Beuh, menjadi prosesi adat selanjutnya. Oleh Peutua Adat Perempuan dipihak Linto Baro, tangan Dara Baro diambil dan dimasukkan ke dalam empang breuh (eumpang gampet yang di dalamnya berisi beras, di atas beras diletakkan gelas yang didalamnya berisi garam dan telur dibagian paling atas) sambil diberi pesan “nyoe pat hai aneuk, breuh mangat ta tagun, ta bri keu Tuan teuh, keu Lako baro ta pajoh keudroe”.
  • Kemudian Ibu Linto akan menyerakankan gelas, piring, sendok, mangkok dan kobokan kepada Dara Baro sebagai peralatan makan Linto nantinya. Sambil diserahkannya peralatan tersebut oleh Ibu Linto, ibu Peuganjoo berkata “nyoe pat hai aneuk, cawan ngen pingan keu gata, nyang lhok tab oh kuah yang deu taboh sira”.
  • Sama seperti pada adat Preh Linto, pada acara Preh Dara Baro juga terdapat adat Seumah Tuan, di sini Mak Tuan juga geumeubri, biasanya cincin emas atau bros emas. Setelah itu Dara Baro akan diperkenalkan kepada seluruh keluarga Linto Baro sambil bersalam-salaman (salam tempel).
Sumber : Khamisna Zulaili, S.Si
Ibu Misbahul Jannah  (kabag Aset DPKKD Aceh Utara), Ahli Adat Istiadat Aceh Utara
H. Abdullah Basuki (Kabid Pusaka Adat/Budaya MAA Aceh Utara)
T. Syamsul fajri, S.Sos (Sekretaris MAA Aceh Utara)

Post a Comment for "Intat Dara Baro"