Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Preh Linto Baro



Acara Preh Linto Baro adalah pesta peresmian dirumah orang tua Dara Baro. Setibanya Linto Baro dirumah orang tua Dara Baro, maka Seumapa yang merupakan salam pembuka atas kedatangan rombongan Linto akan dimulai. Kedua belah pihak biasanya telah menyiapkan orang yang memiliki keahlian dalam bidang Seumapa  

  • Setelah Seumapa disudahi maka petugas yang telah ditunjuk dari kedua belah pihak akan melakukan tuka batee dan tuka payong. Hal ini menandakan bahwa rombongan Linto Baro telah diterima oleh pihak Dara Baro.
  • Acara kemudian dilanjutkan dengan tari Ranup Lampuan untuk menyambut kedatangan rombongan Linto Baro. Selesai tari Ranup Lampuan, maka Linto akan dituntun menuju pintu depan rumah orang tua Dara Baro (disini, keluarga Dara Baro dan Dara Baro telah menunggu didepan pintu). 
Biasanya Tari Ranup Lampuan ini tergantung pihak keluarga Dara Baro, apakah dipakai atau tidak.

  • Begitu Linto Baro sampai, maka keluarga dari pihak Dara Baro akan  geupeubreuh padee Linto Baro. Selanjutnya Ibu Peuganjo akan mencuci kaki Linto Baro. Setelah itu Linto akan dibawa ke pelaminan untuk disandingkan dengan Dara Baro dan dipeusijuk oleh Ibu Imum  (Peutua Adat Perempuan). 


    Peusijuk oleh Ibu Imum ini menandakan bahwa Linto Baro telah diterima sebagai warga baru di desa tersebut. Sementara Linto dan Dara Baro dipeusijuk, tamu besan dipersilahkan dan diatur untuk menempati ruang hidangan besan. Jumlah tamu besan disesuaikan dengan luasnya ruangan, biasanya ±20 orang. (Hidangan untuk tamu besan merupakan hidangan khusus dan sedikit berbeda dengan hidangan tamu diluar).


  • Setelah tamu besan, Linto dan Dara Baro selesai menyantap hidangan, lalu Ranup Sigapu dan Narit Sinambot  yang merupakan suatu prosesi adat serah terima Linto Baro dan serah terima seserahan dari pihak Linto kepada Dara Baro pun dilakukan. 

    Ranup Sigapu dan Narit Sinambot ini biasanya dilakukan oleh ureung tuha/orang yang dipercayakan dari kedua belah pihak yang ahli dibidang ini.


  • Selesai Ranup Sigapu dan Narit Sinambot, lalu Linto Baro akan dipeusijuk oleh keluarga Dara Baro (saudara Mamak dan saudara Ayah Dara Baro) dalam jumlah gasal yang telah ditentukan.
  • Prosesi selanjutnya adalah Peutujoh, yang dilakukan dalam adat ini adalah peuturi besan (seumah tuan) dari pihak Dara Baro kepada Linto Baro. Saat menyalami Linto Baro, keluarga dari Dara Baro telah siap dengan aso jaroe (salam tempel). Khusus ibu Dara Baro, saat perkenalan tersebut telah mempersiapkan ija sinalen (kain sarung atau pakaian) dan emas (biasanya cincin 1 mayam) untuk diberikan kepada Linto Baro.


Dalam Acara Preh Linto, selain adat-adat sebagaimana yang telah disebutkan di atas, juga terdapat  Adat pula u yaitu adat menanam kelapa bertunas (u timoh) yang telah dibawa oleh Linto Baro. Dahulu, adat pula u ini dilakukan di pagi hari pada keesokan harinya, namun seiring perkembangan zaman dengan mengingat kesibukan keluarga dan perubahan pola hidup dalam masyarakat saat ini maka adat pula u dilakukan juga pada hari preh linto.
Dalam acara Intat Linto, rombongan Intat Linto telah mempersiapkan seserahan dan barang-barang yang akan diberikan kepada Dara Baro. 
Barang-barang itu Anda dapat baca di sini, dan Selanjutnya acara Intat Dara Baro.
Sumber : Khamisna Zulaili, S.Si
Ibu Misbahul Jannah  (kabag Aset DPKKD Aceh Utara), Ahli Adat Istiadat Aceh Utara

H. Abdullah Basuki (Kabid Pusaka Adat/Budaya MAA Aceh Utara)
T. Syamsul fajri, S.Sos (Sekretaris MAA Aceh Utara)


Post a Comment for "Preh Linto Baro"