Makanan Khas Bireuen
Sate Apaleh Geurugok Sumber: GoAceh.co |
Makanan Khas Bireuen - Sudah lama enggak posting tulisan di blog, kali ini saya mau
cerita sedikit tentang Bireuen, sebelumnya saya sudah menulis tentang oleh-oleh
khas Bireuen, alhamdulillah tulisan itu banyak dikunjungi. Nah kali ini saya
ingin mengexplore tentang makanan khas Bireuen lebih luas lagi tidak terpatok
pada makanan-makanan yang sudah saya tulis sebelumnya.
Tulisan ini saya himpun dari pengalaman pribadi saya dan
pengalaman-pengalaman dari teman-teman saya, agar konten dalam tulisan ini, lebih seru dan lebih rame
tentunya.
Langsung saja, Makanan Khas Bireuen
pertama yaitu Sate Apaleh Geurugok, bagi masyarakat Bireuen baik dari kalangan
masyarakat biasa hingga pejabat sudah bisa dipastikan tahu tentang Sate Apaleh Geurugok yang sudah terkenal sampai keseluruh Aceh.
Biasanya, saat saya melintasi jalan Medan-Banda Aceh tepatnya
di Geurugok Kecamatan Gandapura banyak mobil-mobil berjejer di depan warung
Sate Apaleh, itu menandakan bukan orang-orang biasa yang singgah di Warung Sate
Apaleh.
Bagi pengunjung yang mau pergi ke Medan atau ke Banda Aceh
sepertinya tidak afdhol jika belum mampir makan Sate Apaleh Geurugok, dan jangan
khawatir tidak kebagian Sate Apaleh Geurugok, sebab warung ini buka selama 24 jam.
Ada pertanyaan kenapa Sate ini dinamakan Sate Apaleh
Geurugok? Tentu jawabannya karena pemilik warung sate ini namanya Bang Saleh dan
Geurugok merupakan nama dari daerah warung sate ini berada. Bang Saleh sudah
membuka warung ini sejak puluhan tahun silam, menurut Bang Saleh dalam sehari
sate buatannya bisa habis hingga 85 Kilogram atau samadengan satu ekor
lembu/sapi.
Timbul pertanyaan lagi seperti apakah Sate Apaleh Geurugok
itu? Sate Apaleh sama seperti Sate Matang pada umumnya, sate Apaleh juga
terbuat dari daging sapi atau kambing, padanan sate ini adalah sop tulang, Kuah
sop yang mengepul asap penuh aroma gurih mampu membuat liur menetes. Selain
tulang, dalam sop juga dicampur lemak sapi ataupun kambing.
Selanjutnya, Makanan khas Bireuen yang
kedua yaitu Mi Tiau, sebuah masakan yang biasa dikenal berasal dari China yang
berbahan dasar dari tepung beras yang dibentuk menjadi Mi persegi panjang lantas
diorak-arik dengan telur yang dilengkapi udang, baso, cumi maupun daging.
Mie Tiau mudah didapatkan di Bireuen, biasanya dijual oleh
pedagang keturunan Tionghua ataupun penduduk pribumi. Harga perpiringnya
sekitar Rp. 10.000 hingga Rp. 13.000 perporsi.
Jika ingin membeli Mi Tiau di Bireuen, ada tiga warung pedagang
tionghua yang menjual Mi Tiau yaitu Warung Aon, Riang dan Mawar Resto. Sedangkan
beberapa pedagang lokal Aceh seperti Warkop Arie depan komplek terminal dan
warung sederhana di kawasan Cot Keutapang juga menyediakan Mi Tiau setiap
harinya.
Menurut penuturan dari Cut Raja seorang pedagang Mi Tiau,
dalam sehari daganganya bisa laku sebanyak 15 Kilogram dan menurutnya lagi
pembuatan mi tersebut sangat sederhana.
Kendati harganya agak mahal, tetapi masih setara dengan
harga jual yang diminati pelanggan. Yakni berbahan dasar kwetiau, daging ayam,
telor, udang, tauge, sawi dan rempah-rempah bumbu giling. Asalkan semua bahan
ditumis dengan baik dan harum, tinggal dicampur dan ditambahkan udang sebagai
pelengkap rasa,” ujar Cut Raja.
Nah sekian dulu kawan-kawan tulisan saya tentang Makanan Khas Bireuen, insyaallah nanti disaat ada waktu tulisan ini akan saya update kembali, semoga membantu.
Posting Komentar untuk "Makanan Khas Bireuen"
Posting Komentar