Kebaikan Piala Dunia di realisasikan di Ramadhan
Bulan Juni ini, merupakan bulan istimewa dimana ada dua acara
besar yang dirayakan oleh ummat manusia di seluruh pelosok dunia yaitu Piala
Dunia dan bulan suci Ramadhan.
Piala Dunia FIFA atau lebih kerennya disebut dengan World
Cup FIFA adalah kejuaraan dunia untuk Olahraga Sepak Bola yang berskala
Internasional. Piala Dunia FIFA diselenggarakan oleh setiap 4 tahun sekali oleh
FIFA (Federation Internationale de Football Association) yang juga merupakan
badan pengatur Sepak Bola Dunia. Pertandingan Pertama Piala Dunia FIFA diadakan
di Uruguay pada tahun 1930 dengan pertimbangan bahwa Uruguay merupakan Negara
pemenang pertandingan Sepak Bola Olimpiade tahun 1924 dan 1928 dan juga dalam
rangka memperingati 100 tahun kemerdekaan Uruguay.
Piala Dunia FIFA akan diselenggarakan di Brasil dari tanggal
12 Juni hingga 13 Juli 2014 dan diikuti oleh 32 Tim (Negara) yang berhasil
lolos dari tahap kualifikasi. Brazil yang sudah 5 kali menjadi juara dunia, yaitu
pada tahun ( 1958 tuan rumah Swedia, 1962 tuan rumah Chile, 1970 tuan rumah
Mexico, 1994 tuan rumah Amerika Serikat dan 2002 tuan rumah Korea Selatan dan
Jepang) menjadikannya negara yang paling ditakuti oleh negara lain.
Mulai malam hingga dini hari, jutaan pasang mata penggila
sepakbola tanah air tertuju pada layar televisi. Mereka menjadi saksi hidup
‘pasukan’ dari 32 negara saling
‘membunuh’ dalam gelaran bertajuk Piala Dunia. Ya, event 4 tahunan itu datang
lagi. Maestro dunia sepakbola seperti Lionel Messi, Robin van Persie, Neymar
dan deretan pemain tenar lainnya berkumpul di Brazil, selaku tuan rumah Piala
Dunia kali ini.
Begitu juga sebentar lagi kaum muslimin di seluruh dunia
akan menghadapi bulan suci ramadhan,dimana kaum muslim disibukkan dengan
aktivitas keagamaan, baik itu puasa, tarawih, tadarus Alquran, shalat malam dan
kegiatan agama lainnya. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat, bulan
yang paling baik daripada seribu bulan dan bulan pengampunan.
Realita yang telah yang biasa kita saksikan, khususnya di
Aceh masyarakatnya penggila bola, buktinya banyak bintang-bintang pesepak bola
lahir dari provinsi ini yang sekarang berkelana di nusantara dan dunia.
Kecintaaan masyarakat Aceh terhadap sepak bola sangat
terlihat, ketika tim-tim kesayangan mereka sedang berlaga, seluruh warung kopi
baik di desa dan di kota habis diserbu oleh penggila bola.
Kalau kita perhatikan sepanjang jalan dari Banda Aceh ke
Langsa, seluruh warung kopi yang ada di pinggiran jalan Medan – Banda Aceh, banyak
dipadati oleh sekerumunan manusia. Ketika gol tiba diantara dua tim yang
bermain, suara mereka bagaikan pelari estafet yang saling sahut menyahut antara
satu lainnya.
Kita sibuk dengan segala persiapan menyambut piala dunia,
kita sambut dengan riang dan bahagia pagelaran olahraga yang bertaraf
internasional ini. Mulai jadwal pertandingan, tempat menonton juga kawan-kawan
untuk nonton telah disiapkan.
Kita rela menunggu dan berkorban demi menyaksikan tim
kesayangan kita berlaga. Dengan datang lebih awal, menuggu berjam-jam
memaksakan tubuh dan mata untuk dapat fit menyaksikan pertandingan tim
kesanyangan kita. Walaupun kadang tubuh ini merengek, menangis sudah tak tahan
tetapi kita terus saja berjuang melawan rasa kantuk demi menyaksikan tim
kesayangan kita berlaga.
Belum lagi waktu yang telah kita korbankan serta dana yang
telah kita kucurkan dalam menyaksikan tim kesayangan kita berlaga, dengan
senang hati kita mengeluarkan uang tanpa pikir panjang dan kadang kala ada
sebagian orang yang melakukan hal-hal yang tidak baik, dilarang dalam agama dan
juga Negara demi mendukung tim kesayangannya.
Di dalam kepala ini sudah terminset,
tim kesayangan kita akan menjadi pemenang, itulah harapan kita, walaupun pada
kenyataanya nanti mungkin saja tim kita yang akan kalah, itulah kenyataan yang
harus kita terima dengan lapang dada.
Dari perbuatan kita di atas dalam menyambut piala dunia 2014
yang berlangsung di Brasil, dapat kita implementasikan juga dalam menyambut
bulan suci ramadhan, yaitu bulan yang penuh berkah.
Kita sambut datangnya bulan ramadhan dengan senang hati dan
gembira, karena di bulan ini dihapuskan kesalahan-kesalahan dan mengabulkan doa, sesuai dengan hadits nabi Muhammad
saw, yang artinya : “Wahai sekalian manusia. Ramadhan, bulan penuh berkah telah
datang kepada kalian. Pada bulan ini, Allah melimpahkan (karunia-Nya) kepada
kalian. Dia menurunkan rahmat, menghapuskan kesalahan-kesalahan, dan
mengabulkan doa. Allah akan melihat perlombaanmu di bulan itu dan akan membanggakanmu
di hadapan para malaikat. Maka, tampilkanlah dari diri kalian yang baik-baik.
Karena orang yang malang adalah orang yang tidak mendapatkan rahmat Allah pada
bulan itu” (HR Ath-Thabrani).
Kita ketahui sepenuhnya bahwa dengan Bulan Ramadhan ini
Allah akan mengangkat derajatnya manusia menjadi hambaNya yg bertaqwa, sesuai dengan
firman Allah , “Hai hamba-hamba yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa”
(QS Al-Baqarah 183).
Mempunyai tekad dan rencana dalam menghadapi bulan suci
ramadhan seperti kita mempunyai
tekad dan rencana untuk menyaksikan tim negara kesanyangan kita berlaga.
Orang-orang soleh terdahulu selalu merencanakan pengisian
bulan Ramadhan dengan cermat dan optimis. Mereka telah merencanakan dari jauh
hari tentang apa-apa saja ibadah yang harus mereka lakukan dan ditingkatkan,
misalkan mengkhatamkan Alquran, mengerjakan shalat malam, memberi makan kepada
orang-orang yang berpuasa, bersedekah, menghadiri atau mendengarkan ceramah
dari tengku-tengku setalah melaksanakan shalat
tarawih. Itulah merupakan rencana yang baik dalam menghadapi bulan suci
ramadhan bagi kita.
Kita rela menunggu dan berkorban demi menyaksikan tim
kesayangan kita berlaga, itulah merupakan perjuangan, begitu juga dengan bulan
ramadhan kita harus berjuang, berjuang dalam artian tantangan, tantangan terhadap
hal-hal yang dapat membatalkan puasa atau menghilangkan pahala puasa, seperti
tantangan hawa nafsu, makan, minum, nafsu mata untuk tidak melihat hal-hal yang
dilarang agama. Mengatakan hal-hal yang dilarang agama seperti menceritakan dan
mengungkit aib orang dan lain sebagainya.
Dalam menonton bola kita mempunyai tujuan yakni untuk
menyaksikan tim kesayangan kita bermain bola dan berharap memperoleh
kemenangan, begitu juga kita dengan berpuasa, dengan berpuasa kita dapat
merasakan perasaan orang-orang yang kurang beruntung nasibnya dari kita, yang
tidak bisa makan tiga kali sehari sebagaimana yang kita lakukan sehari-hari,
dengan berpuasa jasmani kita menjadi lebih sehat dan akhir tujuan merupakan
harapan untuk mengharapkan ridha Allah swt.
Jadikanlah contoh hal-hal yang sering kita lakukan, tapi
kadang kala tidak kita sadari bahwasanya hal-hal yang kita lakukan itu dapat
menghasilkan hal yang positif, walaupun hal-hal yang kita lakukan itu tidak
bermanfaat bagi akhirat.
Demikianlah tulisan yang sederhana ini mudah-mudahan dapat
bermanfaat bagi diri penulis dan para pembaca semua, Amin.
Posting Komentar untuk "Kebaikan Piala Dunia di realisasikan di Ramadhan"
Posting Komentar