Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sikap Terpuji dalam Menyambut Bulan Ramadhan

catatanariefin


Sebentar lagi kita akan menghadapi bulan suci ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyyah. Bulan Ramadhan dijuluki dengan sebutan sayyidusy syuhur (penghulu bulan-bulan). Dinamakan demikian karena Bulan Ramadhan memiliki berbagai keutamaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bulan lainnya.
Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam semakin serius melakukan serangkaian aktivitas keagamaan. Baik itu berpuasa, shalat tarawih berserta witir, memperingati turunnya Alquran, membaca Alquran , dan melaksanakan ibadah-ibadah sunnat lainnya. Kewajiban berpuasa ini dijalankan kaum muslimin setiap hari dari adzan subuh hingga datangnya maghrib, sampai tibanya hari raya idul fitri.
Lalu bagaimanakah sikap kita sebagai muslim yang baik dalam menyambut Ramadhan ini. Berikut ini adalah sebagian sikap-sikap terpuji yang dapat kita lakukan dalam menghadapi bulan suci ramadhan.

Dengan kegembiraan dan kebahagiaan

Dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan, bulan yang baik dari seribu bulan ini,  kita sebagai muslim harus menyambutnya dengan bahagia. Karena hati kita telah terpanggil dengan ajakan untuk berpuasa di dalam bulan suci ramadhan, orang yang bergembira dan bahagia atas kehadiran bulan yang mulia, yakni bulan Ramadhan itu akan dihapuskan kesalahan-kesalahan dan mengabulkan doa, sesuai dengan hadits nabi Muhammad saw. yang artinya : “Wahai sekalian manusia. Ramadhan, bulan penuh berkah telah datang kepada kalian. Pada bulan ini, Allah melimpahkan (karunia-Nya) kepada kalian. Dia menurunkan rahmat, menghapuskan kesalahan-kesalahan, dan mengabulkan doa. Allah akan melihat perlombaanmu di bulan itu dan akan membanggakanmu di hadapan para malaikat. Maka, tampilkanlah dari diri kalian yang baik-baik. Karena orang yang malang adalah orang yang tidak mendapatkan rahmat Allah pada bulan itu” (HR Ath-Thabrani).
Kita ketahui sepenuhnya bahwa dengan puasa ini Allah akan mengangkat derajatnya menjadi hambaNya yg bertaqwa, sesuai dengan firman Allah , “Hai hamba hamba yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa” (QS Al-Baqarah 183). 
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yg dinamakan Ar-Rayyan. Yang akan masuk melaluinya pada hari kiamat hanyalah hamba hamba yang berpuasa. Tidak akan masuk seorang pun melaluinya selain mereka. Lalu diserukan, “Manakah hamba hamba Allah yang berpuasa?” Maka, mereka pun berdiri. Tidak ada seorang pun yang akan masuk melalui pintu Ar-Rayyan ini kecuali mereka. Setelah semua masuk, pintu itu pun ditutup, sehingga tidak ada lagi yang bisa masuk melaluinya” (Muttafaqun ‘Alaih).

Membersihkan diri dari penyakit hati

Berusaha untuk membersihkan hati, karena penyakit hati jauh lebih berbahaya daripada penyakit fisik karena bisa mengakibatkan kesengsaraan di neraka yang abadi. Dengan membersihkan hati dalam menghadapi bulan ramadhan ini, bearti kita berusaha menerobos hikmah atau cahaya yang tersembunyi di balik bulan yang suci ini, dengan cara beristigfar kepada Allah dalam segala kesempatan yang ada menjelang bulan suci ramadhan.

Beribadah dengan ilmu

Beribadah dengan ilmu, Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Ibadah puasa mempunyai ketentuan dan aturan yang harus dipenuhi agar sah dan sempurna. Sesuatu yang menjadi prasyarat suatu ibadah wajib, maka wajib memenuhinya dan wajib mempelajarinya. Ilmu tentang ketentuan puasa atau yang sering disebut dengan fikih puasa merupakan hal yang wajib dipelajari oleh setiap muslim, minimal tentang hal-hal yang menjadi sah dan tidaknya puasa. Dengan demikian kita akan yakin untuk melaksanakan puasa.

Mempunyai tekad dan rencana dalam menghadapi bulan suci ramadhan

Orang-orang soleh terdahulu selalu merencanakan pengisian bulan Ramadhan dengan cermat dan optimis. Mereka telah merencanakan dari jauh hari tentang apa-apa saja ibadah yang harus mereka lakukan dan tingkatkan, misalkan mengkhatamkan membaca Alquran, mengerjakan shalat malam, memberi makan kepada orang yang berpuasa, bersedakah, menghadiri atau mendengarkan ceramah dari tengku-tengku setalah melaksanakan shalat tarawih. Itulah merupakan rencana yang baik dalam menghadapi bulan suci ramadhan bagi kita. Jangan sibuk dengan rencana dimana kita akan mengadakan bubar (buka bareng), menu makannya apa dan pakaian yang dipakai dalam ramadhan. Dalam ramadhan kita bertekad dapat meraih pahala yang sebesar-besarnya.

Berjuang dan berdoa

Bulan Ramadhan selain merupakan bulan karunia dan kenikmatan beribadah, juga merupakan bulan tantangan. Tantangan menahan nafsu, nafsu mata dalam menahan pandangan yang tidak baik untuk dilihat, nafsu mulut dalam hal mengatakan hal-hal yang buruk, menggosip urusan orang lain, nafsu telinga yaitu menghindari nafsu mendengar dari hal-hal yang tidak baik dan tidak pantas untuk didengar. Tantangan untuk menggapai kemuliaan malam lailatul qadar dan tantangan lainnya. Dalam bulan yang baik ini kita harus berjuang melawan itu semua demi mengharapkan ridha Allah subhanahuwataala. Mengingat keterbatasan kita sebagai manusia biasa sudah seharusnya kita selalu berdoa untuk kuat dalam menghadapi tantangan-tantangan dalam bulan ramadhan ini.

Memohon ampunan kepada Allah

Memohon ampunan dari Allah, atas dosa-dosa yang telah kita perbuat baik kecil, besar, baik disengaja atau tidak disengaja. Dan meminta maaf kepada orangtua, suami atau istri tercinta, Tidak lupa juga kepada kerabat, saudara, teman sejawat dan para tetangga. Bersih lahir batin adalah kunci kebahagiaan.

Demikianlah tulisan yang sederhana ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi diri penulis dan para pembaca semua, Amin.

Posting Komentar untuk "Sikap Terpuji dalam Menyambut Bulan Ramadhan"